Cerita MPASI oni
Hey viewer maaf banget nih kira-kira udah 2 bulan enggak posting di blog. Saya sibuk dengan baby yang udah mulai mpasi... Awal-awal mpasi sih bisa dibilang gampang banget tinggal cemplung-cemplung bahan diblend... Yang jadi masalah ketika bayi sudah mulai naik tekstur mpasi diumur 8bulan. Dimana *fase kritis seorang bayi adalah belajar mengunyah*... enggak mau dong kasi makan diblender mulu sampe umur setahun yang harusnya sudah belajar makan makanan dimeja. Saya yang sudah punya anak 2 pun masih kebingungan dengan teksturnya.
Saya mulai dari awal mpasi ya umur 6bulan.
Diumur 6bulan ini kita memperkenalkan menu tunggal 1 macam bahan makanan saja, boleh dimulai dengan tepung beras. Dan teksturnya agak encer. Tapi perlahan-lahan teksurnya dipadatkan sedikit, ketika sendoknya dibalik buburnya tidak akan tumpah.
Kalo awal-awal saya kukusin macem-macem seperti brokoli, kembang kol, sayur bayam, labu siam, kabocha, dll. Lalu naik ke minggu kedua saya mulai campur-campur 2 menu sampai 3 menu dikukus dan rebus. 2minggunya saya mulai memperkenalkan bubur dengan masih tetap diblender dengan selalu mengisi bahan utama karbohidrat.
Naik bulan ke 7 karena saya merasa sudah harus menambah tekstur sedikit demi sedikit saya lepas dari blender, semua saya saring menggunakan saringan kawat, namun ada beberapa yang susah seperti serat daging ayam saya blender.
Dipertengahan 7bulan saya mulai mengatur tekstur bubur, mulai saya saring semua atau blender. Namun saya tetap menggunakan saringan kawat. Saat menyaring sisanya yang masih sedikit ada bagian atas saringan yang saya penyet-penyet agak kasar itu saya campur dibubur, perlahan-lahan mulai ada tekstur sedikit.
Masuk ke akhir-akhir di bulan ke-7. Bubur 70% saya saring namub sisanya saya biarkan saja utuh. Diperkirakan saja yang bisa dikunyah seperti nasi saya blender berasnya waktu sebelum dimasak jadi lebih kecil-kecil. Seperti wortel, hati ayam beku, daging giling beku kalau bisa diparut. Kalau sayur buncis yang susah disaring kawat saya masih blender sampai umur 8bulan saya belum bisa kasi yang dicincang halus, karena gigi atasnya mau numbuh 4 (gigi seri) jadi agak GTM. Biasanya fase teething bayi jadi males ngunyah dan hal lumrah kalau kita naik turun tekstur mpasi.
Dan ketika diberi makan anak masih uwek-uwek. Berarti buburnya kurang halus. Jangan terlalu dipaksa ketika naik tekstur. Ajarkan saja pelan-pelan naik teksturnya. Sebisa mungkin anak harus makan walaupun makanan diblender. Tapi jangan juga terlalu memaksa anak makan, apalagi pas sakit biasanya GTM parah, lebih baik ditawari saja. Kalau enggak mau masih ada susu formula dan asi... dan mamanya enggak boleh stress kalo anaknya GTM.
Ada hal penting yang harus diterapkan saat makan jangan menggendong bayi saat makan, bayi harus dalam keadaan duduk. Entah kenapa ketika gendong rasanya seperti tinggal cemplung-cemplung saja kemulut bayi karena posisi bayi agak rebahan, jadi bukan bayinya yang interest untuk mencicipi makanan. Yang seharusnya dilakukan adalah bayi dalam keadaan posisi duduk *tegak* dibooster chair, high chair, atau stroller, lalu kita tawarkan mpasi dengan cara sendok ditempelkan dibibir bawah bayi. Jangan salah loh dari situlah bayi belajar mengucapkan vokal huruf, ma, ba, pa dari belajar makan. Begitu konsonan vokal huruf selanjutnya ketika bayi pintar dalam menyunyah makanan.
Usahakan jangan digendong apalagi diajak keliling kemana-mana. Resiko saat makan terkena debu, apalagi lalat dimana-mana. Itu akan menjadi bad habit buat si bayi dan sangat merepotkan ibu atau pengasuh jika anak sampai umur 2tahun dengan bobotnya yang terus bertambah masih aja digendong kalau makan, apalagi yang ngasuh nenek-nenek nggak mikir osteoporosis resiko cedera pinggang, hehehe.
Jangan pernah memaksa anak untuk makan, apalagi jam makan sampai lebih dari 30menit.
(Berhubung saya diumur 8 bulan bingung naik tekstur post selanjutnya saya akan cerita menu sederhana yang saya buat...)
0 comments:
Post a Comment