Saturday, August 29, 2015

Revlon super lustrous lipstick

Hai haiiii i wanna to share you about my lipstick, repurchase udah dua kali.
Awalnya iseng2 belanja nyari lipstik yang natural warna bibir, nude gitu. Ya gak sengaja milih almost nude 117. Pakenya udah lama banget kurang lebih setahun awet banget...
Setelah habis beli yang seri 415 pink in the afternoon, dan sekarang tinggal lagi separuh, Terus beli lagi deh almost nude.

Ini foto keduanya

Untuk yang seri 117 almost nude kasihan kalo mau buka segelnya (-_-") *kasian karena masih baru*...
Ini tampilan pink in the afternoon kalo udah pake dibibir



Untuk tampilan almost nude seperti foto yang dibawah ini, hehehe foto itu waktu masih gendut....


tapi yang jelas kalo disuruh milih bagus yang mana? saya milih keduanya hiksss, it worth banget buat masuk ke kantong belanjaan kamu, harga lipstick ini murah kok about 35.000an kalo gak salah... Dari dulu sih emang udah jatuh cinta sama semua produk revlon dan beberapa produknya udah saya pakai ❤️❤️❤️

Wednesday, August 19, 2015

When you meet SIL

Baru berstatus jadi istri eiiiittt jangan bangga & merasa bahagia... Ini baru permulaan hidup yang mencekam. Mungkin para ibu2 senior udah pada tau.
Sister in law yg tau artinya langsung gregetan. Mungkin anda pernah merasa selalu dipermasalahkan oleh seorang SIL entah masalah sekecil apa diblow up. Sampai image Anda terkesan jelek, itu sudah biasa. Karena pada dasarnya newbie alias pendatang baru asing akan selalu menuai kritikan, cemoohan, pergunjingan. Halahhhhh itu mah biasa lama2 juga biasa, & akan terbantahkan.
Mungkin SIL merasa aneh dg sesuatu yang baru, karena dia penunggu lama (kunti kali).. Tau gak salah satu penyebab si SIL ini berbuat yang tidak baik, saya jabarin satu persatu ya;
1. Mungkin karena Anda lebih cantik dia lebih jelek.
2. Dia mungkin merasa kehilangan  karena sayang sm sodaranya/ naksir saudaranya (untuk saudara jauh misalnya sepupu) jadi Anda adalah musuh terbesar yg pernah mengalahkan dia.
3. Dia melihat Anda hidup enak, bahagia, serta berkecukupan setelah Anda menikah dengan saudaranya.

SIL ini gak jauh2 dari ini kok, jadi objek sasaran kebenciannya dia ya Anda... Cerita dikit yaaa...
Saya juga merasa seperti itu kok, bahkan lebih parah & menjelimet sampai urusan orangtuanya yg berhubungan dengan uang. Saya sih tidak kaget, karena PRT mertua sudah menceritakan Track record mereka satu keluarga.
Sebaik apapun sikap Anda kalau memang dasar seseorang ini adalah iri hati tidak akan sembuh & sadar2, bahkan bisa saja dia nusuk Anda dari belakang pura2 baik maksud saya, hehehe. Didepan Anda manis dibelakang wow bikin coretan ditembok -_-"
Saya dalam masa tahap belajar bersabar mungkin, tp saya tidak memungkiri kadang saya merusak diri dengan kata2 benci dg ini orang.
Walaupun saya berkali2 dikatain, disindir bagi saya itu orang gila yg merasa sok bener lagi bicara. Nanti dia bakalan malu sendiri, mgkn kena karma palanya suatu saat nanti, bisa jadi dapat karma dirumah suaminya sendiri juga diperlakukan seperti itu, hahaha amiiiinnnn aja deh.
Dasarnya saya memang rada2 cuek sih saya paling gak suka ngurusin tampang orang mau jelek/ cantik, mau dia jungkir balik terserah dia... Tapi kalau masalah hutang piutang saya paling jengkel, apalagi berkelit byk alasan, yg susah qt sndr mau nagih. Jadi kembali ke Track recordkan -__- ya itu dia byk gaya checkin sosmed sana sini udh kyk sosialita byk uang bt pake icip2 makanan, tp ditagih hutang malah berkelit, siapa yg gak jengkel. Siapapun jg ga suka kalau barangnya dipinjam2 kambing... Sudah berkelit ini anaknya angkuh bener, kan gak waras ya stress krn ketidak mampuan sendiri jd oranglain yg dianggap faktor penyebab lalu disirikin. Itu jelas2 ga py jiwa besar menghadapi hidup ini... Masih banyak kok orang hidupnya lebih sulit dari dia bahkan nerimo. Saya dulu juga pernah hidup susah disaat bisnis ibu saya gulung tikar kami sekeluarga makan ikan teri isi kacang & mie setiap hari selama beberapa tahun... Tapi saya gak segitu gilanya seperti dia yg bs angkuh dengan sifat dia seperti itu.

Tapi bagi Anda yg sedang bermasalah dengan SIL kalo merasa hidup Anda lurus2 aja & Anda selama ini baik2 saja yg sabar ya, memang SIL rata2 seputar itu2 saja, tidak usah berkompetisi kalau dia kasi signal mau bersaing lagi pula jg Anda yg menang karena dia bukan urusan Anda toh jg dia nggak bakalan jadi perawan tua yg suka ngerecokin urusan Anda seumur hidup.
Percaya karma dia menuai karmanya besok, jika Anda bersedih karena dibenci syukuri saja dia seperti alarm yg menumbuhkan rasa rendah hati Anda, jika Anda diatas angin. Dan semua kebencian yg dia limpahkan pada Anda akan menjadi buah pahala yg baik.
Dan jangan pernah berkecil hati karena Anda sosok yang minoritas, terkesan individu, lebih baik jadi orang mandiri dibanding orang yang brani kroyokan rame2. Hahaha tp jgn ampe kejadian Anda dikroyok ya, klo brani lapor suami. Kalo udh berbuat fisik lapor saja ke polisi... Suatu saat orang2 nggak bakalan percaya dengan orang seperti itu, jika Anda memang korban fitnah. Jadi berhati2 dalam bersikap..
Tak ada salahnya menjadi pribadi yg lebih penyabar karena ini hanya ujian kecil dari Tuhan, bahwa derajat Anda sedang dinaikkan. Ya jelas aja ngiri wong yg iri liat derajat Anda ada diatas adrenalin dia trus terpacu jadi esmosi, sensi, sirik balapan deh jadi kompetisi... Hehehe.
Mungkin itu juga salah satu sifat, nafsu, ambisi seseorang karena jarang bercermin timbulah rasa benci, iri & ingin selalu menang sendiri...

Buat yang udh baca mungkin bisa sedikit sharing disini, semoga contoh hidup ini jadi lebih terbuka pandangan Anda menghadapi hidup dengan simple, hehehe walaupun saya jg sempat tertekan karena ulah2 sirik si SIL ini. Just be happy & menjauhlah dari si SIL ini jika tidak kuat menahan godaan esmosi sindiran halus/ kasar. Karena mulutnya kadang tiba2 seperti sambal bebek mercon keluar tanpa kita ketahui lalu kita merasa kepedasan... Percaya bahwa dia berbuat karma buruk & segera mendapat balasan setimpal bahkan lebih dipersulit jalan hidupnya oleh Tuhan...

Tuesday, August 18, 2015

Wanita hidup di Pisage

Sebagai orang bali saya termasuk yg baru tau arti pisage. Mungkin ingat kadang orangtua bilang hidup dipisage itu gak enak... Terutama untuk anak perempuan yg nikah keluar.
Sunggu berat sekali tanggung jawab wanita yang baru menikah mengemban tugas banyak adat istiadat. Mungkin kata2 saya ini menuai pro & kontra, sesuai kata dokter yang mengobati penyakit mama saya, beliau berkata "dibandingkan wanita2 lain, wanita bali'lah yang sangat berat tugas2nya"... Jika Anda membaca ini mungkin tau maksud kata2 itu. Jika wanita bali itu sangat kental dengan budaya & adatnya. Tanggung jawab dirumah maupun masyarakat. Pakem adatnya masih kental sampai saat ini.
Saya juga merasa seperti demikian, disaat saya masih punya anak balita yang aktif & saya harus mengawasi setiap detik. Disamping itu saya jg menjalankan tugas pure sebagai ibu rumah tangga & beserta tugas adat istiadat. Terkadang rasa capek itu ada. Dan saya kadang merasa dituntut harus bisa. Wanita bali harus bisa mejejaitan, harus bisa nanding Banten, harus bisa mebanten, harus bisa mebanjar, harus bisa nguopin.
Semua itu benar2 hal yang sangat baru bagi saya, dimana masa transisi saya sebagai wanita mandiri berpenghasilan lalu menikah karena perbedaan adat & budaya setiap daerah, jadi saya harus belajar dari nol...
Ada yang tau rasa pait, manis, asam hidup dipisage.. Kadang ada dari mereka yang beruntung punya suami termasuk mapan finansial, ada juga yg kurang beruntung harus ikut membantu mencari nafkah membantu meringankan beban suami, & ada yang kaya 7 turunan hidup dipermudah dengan bala bantuan. Tak disangkal uang itu selalu berbicara... Karena uang semua jadi mudah bukan?
Sekarang membahas wanita yang menikah & hidup dipisage. Misalnya wanita bali yang berkarir otomatis dia akan lebih lelah dalam memanage waktu kerja & rumahtangganya. Entah itu karena masalah keuangan, bekal pendidikan tinggi yg diberikan orangtuanya agar tak sia2 jadi dia bekerja, atau masalah harga diri demi untuk membeli bedak atau lipstik.
Saya kadang kurang suka kalau penilaian beberapa orang mgkn menganggap wanita menikah & hidup dipisage itu tidak bekerja, tidak punya penghasilan & hanya menghandalkan suami untuk beberapa rupiah adalah orang malas. Mungkin penilaian orang demikian termasuk dangkal karena banyak tugas sebagai wanita bali yang masih terikat adat istiadat kental sulit untuk lepas itu merupakan bentuk tanggung jawab masing2 individu.
Kadang ada yang menilai negativ bekerja tapi selalu absen untuk urusan adat, saya juga kurang setuju. Lalu jika individu itu orang yg kekurangan memang hidup untuk bekerja demi sesuap nasi apa patut untuk disalahkan jika dia absen.
Wanita bali itu wanita yang super, tangguh, mampu melayani keluarga & masyarakat. Walaupun ini sudah jaman modern kebutuhan hidup mulai meningkat.
Wanita dipisage itu adalah wanita2 kuat, mereka tegar menghadapi kenyataan hidup meninggalkan ke-2 orangtua yg sudah melahirkan & mengasuh mereka hingga besar, lalu mereka hidup dikeluarga orang yang baru entah dengan segala, kebaikan, pujian, cobaan & cemoohan dari orang baru, mereka tetap hidup menjalani tugas & tanggung jawabnya sebagai wanita bali.
Lalu bagaimana dengan orang2 yg menilai wanita ini buruk, apakah sudah merasakan bagaimana manis, pait & asamnya hidup dipisage?
Kesetaraan gender hmmm, banyak juga kaum wanita bilang begini... Bagaimana kalau Anda sebagai wanita disuruh angkat galon tiap hari, nguli, atau suami berganti peran sebagai BRT (bapak rumahtangga) ibu2nya yg banting tulang, saya kurang setuju juga untuk kesetaraan gender. Saya lebih suka wanita itu dihormati diberikan tempat yg layak, coba deh rasakan sakitnya saat melahirkan seorang anak, sungguh luar biasa supernya kekuatan seorang wanita.  Tetapi dengan semua pengorbanan & tanggung jawab itu diatas terkadang tetap saja penilaian wanita itu dikeluarga oranglain dianggap remeh, tidak bisa apa2, sampah, menyusahkan, makin memberatkan, menambah masalah, dan lain-lain. padahal wanita2 inilah yg akan mengemban tanggung jawab berat dikeluarga besar kemudian hari & melanjutkan generasi penerus dikeluarga mereka. Dan sebetulnya sudah pasti apa yg diremehkan itu juga ujung2nya terbantahkan & bisa melakukan semua pekerjaan maupun tanggung jawabnya.
Sungguh Malang nasib wanita2 bali dipisage, wanita mahkluk yang lemah.
Seharusnya wanita bali itu ditempatkan diposisi utama sebagai wanita yang berperan besar untuk urusan ke Tuhanan, keluarga ataupun masyarakat.
Tetapi melihat beberapa sebagian besar wanita dipisage seperti diperlakukan luh = leluu (sampah), lelahnya tak dihargai & banyaknya tuntutan hidup harus bisa ini itu. Entah berasal dari keluarga kaya/ miskin tetap penilaiannya wanita dirumah oranglain tak memiliki kehebatan/ peran penting dalam keluarga maupun masyarakat bagi sebagian orang jika belum bisa menyukseskan dirinya sendiri, tanpa bantuan suami tentunya...

Monday, August 3, 2015

Sedih wishlist veneer dihari ulangtahun gak kesampaian, tapi kok dapat kado uang untuk veneer

Sedikit terlambat buat ngepost cerita sebelum & saat ulang tahun...
Beberapa hari sebelum ulangtahun udah jadwal saya ke dokter gigi, buat pasang bracket yang lepas & ganti karet. Udah 2bulan kali ya hiksss karena anak sempat sakit, terus upacara kawinan saudaranya suami & saudara saya. Harusnya sih udah bisa lepas, tinggal pasang retainer & pasang gigi palsu.
Sebelumnya saya browsing2 di internet tentang veneer, tujuannya sih bikin gigi2 yang ukurannya kecil2 ini jadi keliatan lebih besar & rapi. Makanya py tekad bulat ingin veneer sedari dulu setelah lepas braces. Karena gigi saya tipikal kecil karena genetik & karies gigi.
Hari Rabu akhirnya dapet reschedule control, disana saya ngutarain keinginan untuk veneer gigi dengan bahan yang lebih murah tentunya yaitu direct veneer resin composite, klo indirect porcelain budget kagak kuat.
Nah klo veneer resin composite ini dicharge 1gigi 1,5jeti kata dokternya, sedangkan klo ambil paket dikasi harga 6jeti untuk 6gigi, itu pun saya masih keberatan dengan harganya yg saya kira mungkin lebih murah. Ternyata oh ternyata, mau senyum kelihatan indah perlu uang banyak juga.
Ok dokter memberikan kemudahan untuk membayar DP 50% yaitu 3jt diawal & langsung dipasang, sisanya terserah kapan mau bayar. Sedikit dapat angin segar. Saya bilang ok saya pasang setelah lepas braces ini.
Karena 2bulan gak kontrol & ganti karet gigi kiri atas yg gerahamnya dicabut itu pada renggang. Langsung deh dipasangin kawat tambahan dililit semua gigi + power chain.
Selesai pasang dijadwalin kembali sebulan lagi kontrol untuk lepas braces ,pasang veneer & gigi palsu. Tapi gak 100% bulat klo bulan depan pasang veneer karena bisa saja lepas braces malah kembali renggang, krn gigi geraham lain mencari space kosong.

Ampe dirumah lapor dulu sama suami ternyata harga veneer diluar perkiraan budget. Dia sedikit agak kaget klo ngeluarin kocek 1bln gaji dia, walaupun masih py uang ditabungan terkesan boros *mgkn dia berpikir sprt itu dari pemikiran saya*.... Lalu merasa diri ini tidak mampu berbuat apa disaat hanya menjadi IRT nebeng biaya hdp sepenuhnya dengan suami, hiksss.
Malam berfikir keras bagaimana supaya tidak menyusahkan suami? Saya bertekad untuk kerja, nyoba tanya teman pas ada lowongan, ya sudah saya coba bikin surat lamaran kerja, seharian saya berpikir karena selama ini saya hanya menyusahkan suami & bersedih. Dihari itu pula dia bilang "kamu kenapa? Apa yg kamu pikirin.".... Saya ga mau bilang takut malah jadi runyam sedangkan 2hr lagi tepat ulangtahun saya, lalu saya diceramahin sama suami. Dia bilang saya udh cuek sm dia seharian, & saya pun nangis... Saya bilang selama ini saya terlalu nyusahin untuk urusan materi, tapi dia jawab: "kamu jd istri klo suami pulang ya disambut, kemarin seharian km dikamar, km masih kepikiran veneer? Km mau kerja gpp silahkan. Tp apa yg kamu inginkan gak selalu bisa terwujud, jadi belajarlah bersabar & iklas... Aku kerja memang tujuannya untuk ngasi kamu & anak, mmg tanggung jwb suami yaa mencari nafkah... Gini deh dari pada km kerja diluar, Gmn klo km kerja sm aku? aku kasi km gaji 1,5jt sama kyk org kerja diluar."....
Langsung pecah deh nangis, antara pengen berjuang sendiri memenuhi kebutuhan sendiri atau ngambil rejekinya suami. Tp saya ttp aja pada keputusan kalo diterima lamaran kerjanya, ya saya kerja. Daripada dgr omongan oranglain saya happy2 sedangkan suami banting tulang sendiri yg disebut *sama2 berjuang, versi orang2* ...
Semalaman berfikir & sadar bahwa gak selamanya ngedapatin apa yang kita mau secara instant & semua butuh usaha.
Besok pagi saya sudah belajar buat iklas & let it flow apa yang saya cita2kan, saya melakukan tugas sebagai IRT seperti biasanya melupakan keinginan saya. 
Malam ini tepat tanggal 31 artinya jam12 ulangtahun berfikir pasti ada kuetart, tapi anak belum juga tidur sampai jam10 lewat, jam12 udh lewat tp semua udh tertidur lelap. Mgkn gak ada surprise diganti dengan makan2 diluar.
Hmmm tapi karena saya tipikal telinga yang peka saat tidur jam3 subuh suami akhirnya bangun & keluar kamar lama sekali, kedengeran lagi di WC  hmmm mungkin mmg gak ada hal special mmg dia lagi ke WC seperti biasa. Terdengar langkah kaki menuju kamar,....surprise mini cake serta sebuah lilin menyala & setangkai bunga mawar. Dia mengucapkan selamat ulangtahun & tidak lupa saya make a wish tiup lilin... Lalu saya menyuapi dia makan kue. Suami keluar lagi tiba2 bawa amplop, saya pikir isinya adalah tiket pergi naik kapal ke Nusa lembongan atau singapore. Terus dia bilang, ini apa yang kamu inginkan dipakai ya sisanya tinggal tambahin... Kaget terus buka amplop ternyata isinya uang 3jeti... Hiksss sambil nanya "kok bisa, kan kemarin blg kyk gak ada uang??"... "Ada kok cuma klo kamu mau pinjem uang dikoprasi bt veneer kyknya gak bagus perhitungan ekonominya, kegedean bunganya pinjam uang. Jd lebih baik klo misalnya kita lagi gak punya uang banget ditunda dulu keinginannya mending nabung jd nanti diambil. Uang segitu kecil bagi aku, lagian klo aku bisa aku ambil ditabungan sekarang juga.. sudah dipakai aja jgn menyia2kan rejeki yg dikasi."
Bahagia campur aduk, mgkn ini pelajaran buat saya lebih baik untuk tidak berambisi jadi orang & lebih ikhlas menjalankan hidup. Yang saya tau posisi sebagai IRT dari dulu lajang bisa kerja nyari uang sendiri, ampe sekarang jd istri ngurus anak sendiri & uang minta suami adalah dilema berat. Memang suami saya kurang suka kalau2 nanti saya kerja urusan anak & suami terabaikan, dia laki2 amat sangat bertanggung jawab & penyayang. Saya tau sebagian IRT itu dilema antar manut omongan orangtua & suami untuk ttp dirumah fokus mengurus anak / ego sendiri menunjukkan kemampuan diri diantara bisikan2 negative orang luar yg menganggap saya sbg wanita yang tidak bisa apa2 hanya minta dg suami untuk urusan kebutuhan pribadi. Saya berfikir antara mereka jealous dg kehidupan saya atau waham mereka yg berbeda misalnya dengan istri bekerja mampu berusaha tanpa bantuan suami agar tidak menyusahkan si suami *pikir saya dalam hati* ...
Lalu suami memberi nasehat kembali, "aku tau tujuan orangtuamu melarang kamu kembali kerja, suatu saat dimana kamu akan tersadar jika km menjadi orangtua itu alasan kenapa orangtuamu melarang kamu untuk bekerja"..
Diumur yang ke-26 ini saya hanya ingin menjadi manusia yang lebih baik, ringan tangan dengan orang yang hidupnya sedang kesusahan... Memperbanyak pahala. Lebih perfect lagi dalam mengurus rumahtangga sendiri, bisa melayani suami & anak dengan baik. & lebih mendekatkan diri lagi dengan Tuhan. Astungkara....